BLORA – Camat Sambong Sunarno, S.Sos., M.Si., menjelaskan inovasi program “Sambong Rasa” bertujuan menyerap aspirasi masyarakat, khususnya tokoh masyarakat, pemuda, dan perwakilan perempuan, melalui tatap muka langsung.
Hal tersebut disampaikan saat melaksanakan program “Sambong Rasa” di desa Sambong, Kecamatan Sambong, Rabu (18/6/2025).
“Maksud tujuan acara ini merupakan salah satu inovasi yang didukung bapak ibu lintas sektoral. Ingin berinteraksi kepada panjenengan semua untuk memberikan informasi terkait program-program lintas sektoral, ada bidang kesehatan, pertanian, bantuan sosial, serta penyelesaian masalah yang sekiranya bisa diselesaikan di forum ini,” jelas Camat Sambong Sunarno.
Program “Sambong Rasa” di Desa Sambong ini dilaksanakan yang kedua setelah diluncurkan perdana di Desa Sambongrejo, pada Selasa (17/6/2025).
“Atas nama pemerintah kecamatan Sambong, saya menyampaikan ucapan terimakasih kepada peserta dan bapak Ratno yang rumahnya ditempati acara ini,” ucap Sunarno.
Camat Sambong menambahkan, dari Koramil Sambong menyampaikan perekrutan TNI untuk batalyon, karena per kab kota ada batalyon. Kemudian program makan bergizi gratis. Ada juga informasi terkait pertanian terkait pupuk dan sebagainya. Dari kesehatan ada informasi seperti penyakit menular. Sedangkan KUA terkait pernikahan dini siri dan pencerahan agama.
“Pendamping desa akan membantu bapak ibu perangkat,” ucapnya.
Sekdes Sambong M. Maimun mengucapkan ucapan terima kasih atas kehadiran Camat beserja jajarannya pada acara tersebut.
“Kami mengharap kepada peserta Sambong Rasa untuk memberikan kontribusi masukan, saran, informasi masalah yang ada,” kata M. Maimun.
Dalam Sambong Rasa itu, Muhsondar Ketua RT 6 Desa Sambong menyampaikan sejumlah permasalahan, yaitu adanya air sungai yang dipakai untuk pertanian diduga malah menyebabkan tanamannya mati.
“Air sungai yang dibuat pertanian ini justru tanamannya mati. Ini kenapa kami tidak tahu,” ucap Muhsondar.
Dirinya juga menyampaikan ucapan terima kasih sudah ada pipanisasi yang dapat mendukung pertanian desa Sambong. Hanya saja, jalan ke lokasi pertanian tidak ada.
Camat Sambong Sunarno menanggapi, saat ada musrenbangdes diusulkan dimasukan skala prioritas dalam dana desa, dan pendamping desa diminta bantuannya untuk mengawal.
Menanggapi air sungai sebelumnya diduga terkena limbah, sehingga oleh Camat Sambong Sunarno, nanti pemdes Sambong bisa menyurati ke DLH Blora untuk pipanisasi.
Sedangkan Riyono dari RT 7 Desa Sambong mengungkapkan bahwa RT sangat diperhatikan desa karea sudah ada pembangunan talud sehingga warga sangat senang sekali.
“Di RT saya ada bank sampah, saya dan istri saya pertama kali inisiatif karena warga seringnya membuang sampah ke sungai. Satu-satunya bank sampah di Kecamatan Sambong. Anggota bank sampah minatnya sangat antusias, yang tidak berguna menjadi berguna. Untuk pengangkutan sampah masih pakai sepeda motor yang dekat kita tenteng kantor bank sampah. Saya inginkan, bagaimana caranya bank sampah punya kendaraan sendiri setidaknya roda tiga. Kita terus berjuang Sambong bersih. Pengin kita mengolah sampah sendiri memiliki alat,” ungkapnya
Camat Sambong Sunarno menanggapi dan mengklarifikasi terkait kelembagaan bank sampah sudah ada atau belum. Kalau ada diminta buat proposal yang diketahui pemerintah desa, kemudian dikirimkan ke DLH.
“Pendamping desa mohon bantuan untuk mendampingi. Kalau jenengan mau belajar, kami bawa belajar ke Ngampel. Atau mau sampah menjadi emas. Kami bantu komunikasi dengan pegadaian,” ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama Ratamah dari Koramil Sambong menyampaikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) suda lengkap karbohidrat, protein, vitamin.
“Kemudian kami sampaikan ada prekrutan TNI, karena kekurangan komponen cadangan. Silahkan yang minat untuk daftar,” tambahnya(RED-HB)..