BLORA – Lantunan sholawat yang mengalun lembut dari pengeras suara masjid menciptakan suasana syahdu, menyelimuti malam yang penuh berkah, peringatan Isra Mi’raj, 27 Rajab atau malam 27 Januari 2025.
Lantunan sholawat itu menggema ke seluruh penjuru desa, menyatu dengan suara jangkrik malam dan gemerisik dedaunan yang diterpa angin.
Anak-anak kecil yang membawa nampan penuh makanan tampak bersemangat. Senyuman mereka terlihat ceria, meski beberapa di antaranya berbisik-bisik membahas jajanan apa yang ingin mereka coba nanti.
Di sudut masjid Al-Istiqomah, Desa Trembulrejo, Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora, sejumlah anak dan remaja duduk bersama pemuda sekaligus bapak-bapak lainnya. Mereka khusyuk mendengarkan lantunan sholawat yang dipimpin Ustaz.
Suaranya menggetarkan hati, membuatku larut dalam rasa cinta kepada Rasulullah SAW.
“Kami semua mengikuti bacaan sholawat dengan penuh semangat, meskipun beberapa anak kecil terdengar melafalkannya dengan salah,” kata Ari.
Saat acara bersholawat selesai, Ustaz menutupnya dengan doa. Suasana menjadi hening, hanya terdengar suara angin malam yang berhembus pelan.
Setelah mengucap “Aamiin” anak-anak langsung berlarian, berlomba-lomba menuju nampan-nampan yang berisi jajanan.
Beberapa anak memilih duduk di lantai masjid, menikmati makanan mereka di bawah sinar rembulan yang bersembunyi di balik awan.
Mereka bercanda, saling berbagi, dan sesekali menyeka remahan jajan yang jatuh di lantai.
“Peringatan Isra Mi’raj di desa kami memang selalu penuh kebahagiaan sederhana seperti ini,” kata Irawati, remaja desa setempat.
Namun, kata dia, lebih dari sekadar tradisi, Ini adalah momen untuk memperkuat iman dan cinta kepada Allah SWT, sekaligus menghidupkan kembali semangat kebersamaan di antara kami, penduduk desa kecil yang saling menjaga dan berbagi.
Untuk diketahui, setiap tanggal 27 Rajab, umat Islam memperingati peristiwa Isra’ dan Mi’raj yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW. Pada tahun 2025 ini, 27 Rajab bersamaan dengan tanggal 27 Januari 2025.
Isra adalah peristiwa ketika Allah memperjalankan Nabi Muhammad saw ke Masjidil Aqsa di Yerusalem, Palestina, dari Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi.
Sedangkan Mi’raj adalah dinaikkannya Nabi Muhammad dari Masjidil Aqsa, melintasi langit-langit, ke Sidrah al-Muntaha, yaitu suatu tempat yang tidak dapat dijangkau nalar dan pengetahuan manusia, jin, dan bahkan malaikat sekalipun.
Isra’ Mi’raj adalah peristiwa paling agung dalam sejarah Islam. Karena dalam peristiwa itu, Nabi Muhammad mendapatkan wahyu tentang pensyariatan salat lima waktu, memperoleh keistimewaan dari Allah untuk melakukan perjalanan mulia bersama Malaikat Jibril, bertemu dengan nabi-nabi terdahulu, melihat surga dan negara. (RED-Widia)