Warga Desa Jomblang, Gelar Santunan Anak Yatim Piatu, Bentuk Syiar dan Kepedulian di Bulan Muharram

Blora,– Momentum Tahun Baru Islam 1447 H dimanfaatkan oleh kerukunan warga Desa Jomblang, Kabupaten Blora, untuk berbagi kasih melalui kegiatan santunan anak yatim piatu dan dhuafa, Sabtu (5/7), bertepatan dengan 9 Muharram.

Kegitan berbagi ini digelar di Masjid Baitul Muttaqim dan menjadi bagian dari tradisi tahunan yang rutin dilakukan pada minggu pertama bulan Muharram.
Sebanyak 7 anak yatim piatu menerima santunan dalam kegiatan ini.

Menurut Ketua Panitia, Surat kepada media menyampaikan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari syiar Islam dan bentuk kepedulian nyata terhadap anak-anak yang telah kehilangan orang tua.
“Hari ini bertepatan dengan tanggal 9 Muharram, dan agendanya adalah menyantuni anak yatim, piatu, yatim piatu, dan dhuafa. Tujuan dari kegiatan ini tidak lain adalah sebagai bentuk syiar kepada seluruh umat di Desa Jomblang,” ujar Surat

Surat menambahkan, sebanyak 7 anak hadir secara langsung untuk menerima santunan dan diusap sebagai bentuk kasih sayang, dari warga desa Jomblang yang memberikan santunan.

Salah satu wali anak yatim piatu, iik mengaku bersyukur atas bantuan yang diberikan. Dia juga mengapresiasi kegiatan yang digelar oleh kerukunan warga Jawa di Jomblang itu.

Dia juga berharap kegiatan santunan ini dapat terus dilanjutkan setiap tahunnya, tidak hanya sebagai tradisi, tetapi juga sebagai bentuk keberlanjutan kepedulian sosial di tengah kehidupan yang penuh tantangan.

“Kebetulan ini anak saya yang ke 3 itu mau naik ke kelas 2 SD, Insha Allah dananya akan digunakan untuk keperluan sekolah,” ujarnya haru.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh tokoh masyarakat, Kepala Desa Jomblang H. Agus Mukmin, tokaoh Agama Ansori, serta warga Desa Jomblang yang memberikan dukungan penuh.

Kepala desa Jomblang Agus Mukmin dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada seluruh warga desa, yang telah hadir untuk memberikan santunan.

Agus Mukmin juga berharap “kegiatan seperti ini supaya tetap berlanjut dan menjadi suatu tradisi yang turun temurun yang bisa menjadi ciri di desa Jomblang tercinta ini, Tutupnya. (RED-HB).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *